Kali ini belajar tentang Fase perawatan luka bakar dan pemeriksaan labaratorium. Perawatan luka bakar terdiri dari 3 fase yaitu:
1. Fase resusitasi segera/ darurat (dari awalan cedera sampai selesainya resusitasi cairan).
Tindakan Ɣą⒩Ģ harus dilakukan dengan cara pertolongan pertama pada pencegahan syok, pencegahan gangguan pernafasan, deteksi dan penanganan cedera Ɣą⒩Ģ menyertai, penilaian luka dan perawatan pendahuluan.
2. Fase akut (dari mulainya deurisis sampai hampir selesai proses penutupan luka). Tindakan Ɣą⒩Ģ harus dilakukan dengan cara perawatan dan penutupan luka, pencegahan atau penanganan komplikasi, dukungan nutrisi.
3. Fase rehabilitasi (dari penutupan luka Ɣą⒩Ģ besar sampai kembalinya kepada tingkat penyesuaian fisik dan psikososial Ɣą⒩Ģ optimal). Tindakan Ɣą⒩Ģ harus dilakukan dengan cara pencegahan parut dan kontraktur, rehabilitasi fisik, okupasional dan vokasional, rekontruksi fungsional dan kosmetik, konseling psikososial.
Pemeriksaan Laboratorium: pemeriksaan Ɣą⒩Ģ dapat dilakukan meliputi: hemoglobin, hematokrit, gula darah, golongan darah, kadar COHb dan kadar sianida (pada luka bakar akibat kebakaran di ruangan)