Niat baik saja tidak cukup untuk menyumbangkan darah. Ada sejumlah persyaratan yang perlu dipatuhi sebelum mendonorkan darah. Ini demi keamanan bersama di pendonor maupun penerima darah. Persyaratannya sebagai berikut:
- USIA (Usia calon donor antara 17-60 tahun)
- BERAT BADAN (Minimal 45 kg)
- TIDAK MENDERITA ANEMIA (Sebelum donor, test hemoglobin dahulu, mereka yang kadar hemoglobin rendah tidak layak untuk mendonorkan darah)
- DATANG BULAN (Wanita yang datang dianjurkan tidak berdonor dan donor bisa dilakukan seminggu setelah melahirkan)
- HAMIL (Dilarang berdonor, ibu hamil baru bisa donor baru bisa dilakukan enam pekan setelah melahirkan)
- MASALAH PERDARAHAN (mereka yang mempunyai masalah pembekuan darah sebaiknya tidak berdonor karena bisa terjadi perdarahan ketika jarum ditusukkan)
- MASALAH TEKANAN DARAH (Tekanan darah tidak boleh leboh dari 180 per 100 dan tidak boleh kurang dari 80 dan 50 pada saat donor)
- FLU (Jangan berdonor bila sedang tidak enak badan, demam, atau batuk)
- INTERVAL DONOR (Donor darah diizinkan oleh PMI paling tidak tiga bulan sesudah donor darah sebelumnya)
- TRANSFUSI DARAH (Agar aman mendonorkan darah, sebaiknya menunggu selama 12 bulan setelah menerima transfusi darah dari orang lain)
- HIV/AIDS (Mereka yang hidup dengan HIV AIDS tidak boleh mendonorkan darah)
- HEPATITIS (Penderita hepatitis tidak boleh mendonorkan darah)
- IMUNISASI (Boleh berdonor jika diimunisasi untuk meningitis/ tetanus, influenza. Namun perlu 4 bulan menunggu sebelum berdonor bila menjalani imunisasi Rubela. 2 minggu polio, vaksin demam kuning. 21 hari untuk vaksin hepatitis B)
- INFEKSI (Jangan berdonor jika masih minum antibiotik. Tunggu 10 hari setelah injeksi antibiotil selesai)
- TATO DAN TINDIK (Tunggu hingga 12 bulan setelah pembuatan tato atau tindik karena dikhawatirkan menularkan penyakit hepatitis)